A. Pengertian Hubungan Internasional
              Menurut RENSTRA ( Rrencana Strategi  Pelaksanaan Politik Luar Negeri         Indonesia ) adalah       hubungan         antar      bangsa   dalam segenap aspeknya yang
      dilakukan suatu Negara yang meliputi aspek politik, ekonomi, social budaya dan hankam dalam rangka mencapai tujuan nasional bangsa itu.
             Hubungan Internasional merupakan kegiatan  interaksi manusia antar bangsa baik secara individual maupun kelompok, ahli hukum  mengatakan bahwa hubungan internasional adalah hubungan antara bangsa.
             Tujuan Nasional Bangsa Indonesia adalah  sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu :
             1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan  seluruh tumpah darah Indonesia
             2. untuk memajukan kesejahteraan social
             3. mencerdaskan kehidupan bangsa
             4. dan untuk melaksanakan ketertiban dunia  berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
 B. Wujud dari Hubungan Internasional :
       a. Individual ( turis mahasiswa pedagang yang mengadakan kontak-kontak pribadi sehingga timbul kepentingan timbal balik di antara mereka ).
       b. Antar kelompok (Lembaga social dan keagamaan dan perdagangan yang melakukan kontak secara  insidental, periodik atau permanen).
       c. Hubungan antar Negara ( negara yang satu dengan negara lainmengadakan kerjasama dalam bidang  ekonomi, kebudayaan, tekhnologi, dll ).
 C. Sifat Hubungan Internasional :
       a. Persahabatan
       b. Persengketaan
       c. Permusuhan
       d. Peperangan
 D. Pola Hubungan Internasional :
       a. Penjajahan: bangsa yang satu  menghisap bangsa lain yang disebabkan oleh perkembangan kapitalisme.  Kapitalisme membutuhkan bahan mentah bagi industri dalam negeri, oleh karena bahan mentah itu banyak diluar negeri maka timbul kehendak untuk menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap kekayaan bangsa lain itu.
       b. Saling ketergantungan : hubungan  ini terjadi antara negara-negara yang belum berkembang  (negara-negara dunia ke tiga ) dengan negara maju.  Negara baru merdeka  atau negara berkembang ingin meningkatkan kesejahteraan rakyatnya mereka melakukan hubungan  ekonomi , mengembangkan industri dan bersaing dengan negara maju di pasar global.   Namun mereka tidak memiliki modal dan tekhnologi, maka negara tadi bergantung kepada modal dan tekhnologi  negara maju. Pola hubungan ini dekat dengan neo- kolonoalisme, yaitu usaha  menguasai negara lain atas bidang ekonomi, kebudayaan, idiologi atau kemiliteran   negara atau kawasan tertentu tapi dengan cara mengindahkan proforma kemerdekaan politis.
       c. Sama derajat anatar bangsa :  hubungan ini dilakukan dalam rangka kerjasama dalam rangka untuk mewujutkan kesejahteraan mereka.   Pola hubungan ini sulit dilakukan terutama oleh negara-negara atau bangsa-bangsa yang serba ketinggalan  dalam  kualitas sumber dayanya, terutama sumber daya manusianya.
             Terkait dengan hubungan sama derajat sila  kedua Pancasila mengajarkan bahwa hubungan antar negara atau antar bangsa harus bertolak  pada kodrat manusia.  Dalam Pancasila kodrat manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan YME yang merdeka dan sama  derajatnya.  Oleh karena itu hubungan antar bangsa harus diwarnai dengan penghormatan atas kodrat manusia sebagai makhluk yang sederajat, tapa memandang idiologi, bentuk negara dan sistem  pemerintahan dari negara lain itu.
             Oleh karena itu nasionalisme bangsa  indonesia tidak jatuh kepaham Chauvinisme dan kosmopolitisme. Chauvinisme adalah  paham yang mengagung-agungkan bangsa sendiri dengan memandang renfah bangsa lain.   Kosmopolitisme adalah pandangan yang melihat kosmos  (seluruh Dunia ) sebagai polis (negeri sendiri ) sehingga cenderung melupakan nasionalisme yang  sehat dan mengabaikan tugas terhadap bangsanya sendiri.
             Itulah sebabnya bangsa indonesia memilih  politik luar negeri Bebas Aktif. Bebas berarti :
       1. Banga Indonesia bebas bergaul denagn bangsa  manapun.
       2. Dalam pergaulan itu bangsa indonesia tidak Intervensi atau tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
       3. Dalam pergaulan itu terjadi saling memberi dan  menerima bantuan dan pertolongan yang tidak mengikat.
             Aktif berarti : 
       1. Bangsa Indonesia  aktif bekerjasama dengan bangsa lain untuk perdamaian dunia
       2. Bangsa indonesia  aktif membela bangsa yang terancam keberadaan dan kedaulatannya atas dasar persamaan derajat tidak termasuk intervensi.
             Dalam pelaksanaan kerjasama  dan hubungan  Internasional Presiden sebagai kepala negara dibantu oleh Menteri dan Departemen Luar Negeri serta  dibantu oleh para Duta dan Konsul yang diangkat oleh Presiden dan dibantu oleh  Duta dan Konsul Negara lain yang diterimanya.  Pengankatan Duta dan Konsul serta penerimaan Duta dan Konsulk negara lain  telah diatur dalam pasal 13 UUD 1945, yang berbunyi :
       Ayat 1  Presiden mengangkat duta dan konsul
       Ayat 2  Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR
       Ayat 3  Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan  memperhatikan          pertimbangan DPR.
 E. Arti Penting Hubungan dan kerjasama  Internasional :
             Tidak satupun bangsa di dunia ini dapat  membebaskan diri ketergantungan dengan bangsa dan negara lain.  Menurut Mochtar Kusumaatmaja hubungan dan kerjasama antar  bangsa itu timbul karena adanya kebutuhan yang disebabkan oleh pembagian kekayaan  alam dan perkembangan industri yang tidak merata di dunia.
             Disamping itu hubungan antar bangsa penting  disebabkan :
       1. Menciptakan hidup berdampingan secara damai.
       2. Mengembangka penyelesaian masalah secara damai  dan diplomasi.
       3. Membangun solidaritas dan saling menghormati  antar bangsa.
       4. Berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban  dunia
       5. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan nrgara  di tengah bangsa-bangsa lain.
 F.Sarana Hubungan Internasional :
       a. Diplomasi : seluruh kegiatan  untuk melaksanakan politik luar negeri suatu Negara
                               dalam hubungannya dengan  Negara dan bangsa lain.
       Fungsi dasar Diplomat ada 3 yaitu :
             a. Sebagai lambang, prestise Negara pengirim
             b. Sebagai wakil yuridis yang sah dari  Negara pengirim
             c. Sebagai perwakilan diplomatic suatu  Negara di Negara lain. :
                         - perunding (negotiation)
                         - Melaporkan (reporting)
                         - Perwakilan (refresentation)
                         - Melindungi kepentingan negara  dan warga negaranya di luar negeri.
       b. Propaganda : usaha sistimatis  untuk mempengaruhi pikiran, emosi demi kepentinagn masyarakat umum. Propaganda : lebih  ditujukan kepada warga Negara lain dari pada pemerintahannya, dan untuk kepentingan  Negara yang membuat propaganda.                     
       c. Ekonomi :  Sarana ekonomi umumnya digunakan secara luas dalam hubungan internasional  baik dalam masa damai maupun masa perang.  Pada masa tertentu semua negara harus terlibat dalam perdagangan internasional agar dapat memperoleh barang yang tak dapat diproduksi  dalam negeri., sehingga terjadi ekspor dan impor.
       d. Kekuatan militer dan perang (show of  Force):  Peralatan militer yang memadai dapat menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi.  Diplomasi tanpa dukunagan  militer yang kuat dapat membuat suatu negara tidak memiliki rasa percaya diri sehingga tak  mampu menghindari tekanan dan ancaman negara lain yang dapat menggangu  kepentingan nasuonalnya.  Maka dengan demikian demontrasi senjata, latihan perang bersama kerasp dilaksanakan untuk menampilkan kekuatannya.  Namun yang lebih diutamakan bukanlah perang tetapi tindakan prevetif dalam hubungan internasional.    
 G.Asas-asas dalam Hubungan Internasional :
       1. Asas Teritorial yaitu hak dari  suatu Negara atas wilayahnya, berhak menegakkan hokum terhadap barang dan semua orang yang berada di wilayahnya.
       2. Asas Kebangsaan yaitu kekuasan  Negara atas warga negaranya, setiap warga Negara dimanapun ia berada tetap mendapat perlakuan hokum  dari negaranya. Asas ini memiliki kekuatan eksteritorial yaitu  hokum Negara tersebut tetap berlaku bagi warga negaranya walaupun berada di Negara  asing.
       3. Asas kepentingan umum Yaitu  Negara dapat melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat.  Negara dapat  menyesuaikan diri dengan semua peristiwa yang ada hubungannya dengan kepentingan umum.  Hukum  tidak terbatas oleh  wilayah suatu Negara.
 H. Perwakilan Negara di Luar Negeri :
       A. Perwakilan Diplomatik : adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam  membina hubungan politik dengan negara lain.  Tugas ini dilakukan oleh perangkat diplomatik yang meliputi duta besar, duta, kuasa usaha dan atase-atase.
             Dalam praktik internasional ada dua jenis  perwakilan diplomatik :
       1. Kedutaan Besar, yang ditugaskan  tetap pada suatu negara tertentu untuk saling memberikan hubungan  rutin antar negara tersebut.
       2. Perutusan Tetap, yang ditempatkan pada suatu organisasi internasional (PBB).
       B.Tingkatan dan Kepangkatan Perwakilan  Diplomatik :
             Tingkatan dan kepangkatan perwakilan  diplomatik menurut menurut Kongres di Aachen tahun 1918 sbb :
       1. Duta Besar ( Ambassador) adalah tingkatan tertinggi dalam perwakilan diplomatik.   Duta Besar memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa dan ditempatkan pada negara yang punya hubungan erat dan banyak  hubungan timbal balik. Dalam beberapa hal seorang duta besar dapat memutuskan  sesuatu yang menyangkut negaranya tanpa berkonsultasi dengan kepala negaranya  terlebih dahulu.
       2. Duta (Gerzant) adalah setingkat lebih rendah dari duta besar, biasanya ditempatkan pada  negara yang tidak banyak hubungan timbal balik dan derajat kereratan hubungan  lebih rendah dari pada negara yang mengirim duta besar.  Segala persoalan.   Segala persoalan yang menyangkut ke dua negara, seorang duta harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan  pemerintah negaranya.
       3. Menteri Presiden (Minister President) adalah mereka yang tidak dianggab sebagai wakil kepala  negara, tetapi hanya ditempatkan untuk mengurus urusan-urusan negaranya.
       4. Kuasa Usaha (Charge D’affair), kuasa usaha tidak diperbantukan kepada kepala negara,  tetapi kepada menteri luar negeri negara penerima.  Berhubungan dengan kepala negara negara penerima melalui menteri luar negeri negara penerima.
       5. Atase-atase, adalah tenaga ahli kedutaan, ada atase militer. atase perekonomian, atase  pendidikan dan kebudayaan, dll.
       C. Fungsi, Hak dan Kewajiban Perwakilan  Diplomat menurut Konvensi Wina tahun 1961 :
             1.Wakil negara pengirim di negara penerima
             2. Melindungi kepentingan negara dan warga  negara pengirim sesuai hukum 
                 internasional.
             3. Mengadakan perundinagn dan persetujuan  dengan negara penerima.
             4. Mengetahui keadan dan perkembangan di  negara penerima dengan cara yang
                 syah sesuai dengan Undang-undang dan melaporkannya kepada negara
                 pengirim.
             5. Memelihara persahabatan serta membina  hubungan ekonomi, pendidikan dan
                 kebudayaan, ilmu pengetahuan antara negara pengirim dan penerima.
       D. Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan  Diplomatik :
             1. Sudah habis masa jabatan
             2. Ia ditarik oleh pemerintah negaranya
             3. Karena tidak disenangi (di persona non  grata )
             4. Negara penerima perang dengan negara  pengirim.
       E. Hak Kekebalan (immunitet) Korps  Diplomatik :
             a. Hak Ekstrateritorialitas, hak kekebalan dalam daerah perwakilan seperti daerah kedutaan besar, daerah kedutaan termasuk halaman dan bangunannya  dimana terpancang bendera dan lambang negara itu. Berdasarkan hukum  internasional daerah itu dipandang sebagai daerah negara pengirim.  Orang yang masuk  tanpa izin bisa dikeluarkan.  Gedung perwakilan negara asing tidak boleh digeledah atau dimasuki oleh petugas kehakiman,  polisi, tanpa seizin kepala perwakilan diplomatik yang bersangkutan.  Arsip-arsip,  surat-surat ataupun telegram tidak boleh dibuka oleh polisi, hakim tersebut.  Warga negara yang mencari perlindungan digedung perwakilan diplomatik tidak dapat ditanmgkap begitu saja melainkan harus melalui perundingan  dengan kepala perwakilan setempat.  Kecuali pelaku kejahatan, yang memang harus diserahkan  pada polisi setempat.
             b. Hak Kekebalan atau Kebebasan Korps Diplomatik, setiap anggota korps diplomatik harus tunduk kepada  hukum dan peraturan kepolisian setempat namun tidak dapat dituntut dimuka pengadilan.  Mereka dibebaskan dari pajak dan bea cukai, bebas pemeriksaan atas tas diplomatik, bebas mendirikan  tempat ibabad dilingkungan kedutaan.
       F. Perwakilan Konsuler : adalah lembaga    kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina hubungan non politik dengan negara  lain. Ada konsuler yang bersifat
       tetap ada konsuler kehormatan.  Tugas pokok konsul kehormatan adalah menghubungkan perdagangan ke dua negara.   Pejabat ini tidak mendapat gaji, melainkan mendapat honoraruium atas jasa-jasanya itu.
             1.  Tingkatan kepangkatan perwakilan konsuler :
                         a. Konsul Jenderal, membawahi  beberapa konsul yang ditempatkan di ibu 
                             kota negara tempat ia bertugas.
                         b. Konsul , konsul mengepalai  suatu kekonsulan yang    membawahi satu 
                              daerah kekonsulan kadang-kadang diperbantukan konsul  Jenderal.                           
                         c. Konsul Muda, mengepalai  kantor wakil konsulat yang ada didalam 
                             satu daerah kekonsulan. Kadang diperbantukan kepada konsul jenderal
                             atau Konsul.                            
                         d  gen Konsul, diangkat oleh konsul jenderal atau oleh konsul untuk 
                             engurus hal tertentu yang  berhubungan dengan daerah kekonsulan,
                             iasanya ditempatkan di  kota-kota yang termasuk kekonsulan.
             G. Fungsi Perwakilan Knsuler menurut  Konvensi Wina :
                 1. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya, badan 
                     hukum sesuai dengan hukum internasional ( sesuai batas-batas yang 
                     di izinkan).
                 2. Memajukan hubungan perdagangan, ekonomi, kebudayaan dan iptek ke dua
                     negara.
                 3. Mengeluarkan paspor dan Visa atau dokumen perjalanan kepada warga
                     negara pengirim.
                 4. Bertindak sebagai notaris dan panitera sipil, melakukan fungsi administratif
                     yang tidak bertentangan dengan peraturang negara penerima.
            H. Berakhirnya misi perwakilan konsuler :
             1. Fungsi seorang pejabat konsuler telah  berakhir
             2. Penarikan dari negara pengirim
             3. Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi sebagai  anggota staf konsuler
 I. Perbedaan perwakilan diplomatiok dengan  perwakilan konsuler:
       A. Korps Diplomatik :
             1. Memelihara kepentingan negaranya dengan  melakukan hubungan dengan 
                 pejabat tingkat pusat.
             2. Berhak mengadakan hubungan bersifat  politik.
             3. Satu negara hanya memiliki satu  perwakilan diplomatik di negara penerima.
             4. Mempunyai hak ekstrateritorial (tidak  tunduk pada kekuasaan peradilan)
       B. Korps Konsuler :
             1. Memelihara kepentingan negaranya dengan  melaksanakan hubungan  dengan
                 pejabat tingkat daerah (setempat).
             2. Berhak mengadakan hubungan yang bersifat  non politik
             3. Satu negara dapat mempunyai lebih dari  satu perwakilan konsuler.
             4. Tidak mempunyai hak ekstrateritorial  (tunduk pada pelaksanaan kekuasaan 
                 peradilan).
 J. PERJANJIAN INTERNASIONAL
       1. Pengertian perjanjian internasional
            a. Mochtar Kusumaatmaja, perjanjian  internasional adalah perjanjian yang diadakan anatara anggota masyarakat bangsa-bangsa yang bertujuan  untuk mengakibatkan akibat hukum tertentu. Dalam definisi ini subyek hukum  internasional yang mengadakan perjanjian adalah anggota masyarakat bangsa-bangsa, lembaga-lembaga internasional dan negara-negara.
             b. Definisi lain Perjanjian Internasional adalah kesepakatan antara dua atau lebih subyek  hukum internasional (lembaga internasional. negara) yang menurut hukum  internasional menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang membuat kesepakatan.
       2. Macam Perjanjian Internasional :
                         Perjanjian internasional dapat  dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu :
             a. Jumlah pesertanya
             b. Srtrukturnya
             c. Objeknya
             d. Cara berlakunya
             e. Intrumen pembentuk perjanjiannya
       ad.a. Jumlah pesertanya, yaitu  perjanjian bilateral dan multilateral.  Bilateral adalah perjanjian antar dua negara unutk mengatur kepentingan kedua  belah pihak.  Perjanjian multilateral adalah diadakan oleh banyak negara untuk mengatur kepentingan bersama  negara-nebara peserta perjanjian tersebut.
       Contoh perjanjian bilateral : Indonesia  – Cina (dwikewarganegaraan), Indonesia  – Malaysia 
       ad.b. Dari segi strukturnya yaitu  ada perjanjian yang bersifat Law Making Treaties adalah perjanjian yang mengandung kaidah hukum yang berlaku  bagi semua bangsa di dunia, Seperti konvensi Jenewa, Wina, hukum laut. Sedangakan  ada perjanjian yang bersifat treaty contract adalah  perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban hanya bagi negara yang mengadakan  perjanjian saja, seperti Indonesia-Malaysia, Indonesia-Cina, dll
       ad. c. Dari segi objeknya, perjanjian internasional dibedakan antara perjanjian yang  berisi soal-soal politik, dengan perjanjian yang berisi soal-soal ekonomi,  budaya, dll
       ad. d. Dari segi cara berlakunya, yaitu  perjanjian bersifat self-executing (berlaku dengan sendirinya)yaitu perjanian itu langsung dapat berlaku setelah diratifikasi oleh negara peserta) dan non self- executing, jika berlakunya perjanjian itu harus dilakukan  perubahan undang-undang di negara peserta terlebih dahulu.
       ad. e.  Dari segi intrumennya, perjanjian internasional itu ada dua, yaitu tertulis  dan lisan.  Perjanjian internasional tertulis adalah perjanjian yang dituangkan dalam instrumen-instrumen pembentuk  perjanjian yang tertulis dan formal, seperti Treaty, Comvention, Agreement, Charter, Covenant, Statute, Constitution,  Protocol, Declaration, Arrangement.  Sedangkan perjanjian  internasional lisan adalah setiap perjanjian internasional yang doekspresikan melalui instrumen-instrumen  tidak tertulis, seperti  :
             1. Perjanjian internasional lisan ( international  oral agreement), yang diperjanjikan adalah hal-hal yang disepakati secara lisan, seperti the London Agreement (keanggotaan Dewan Keamanan PBB).
             2. Deklarasi Unilateral atau deklarasi  sepihak ( unilateral declaration), adalah pernyataan suatu negara yang disampaikan  oleh wakil negara itu dan ditujukan kepada negara lain.
             3. Perjanjian diam-diam (tacit consent  atau tacit agreement), perjanjian yang dibuat tidak tegas, artinya keberadaan perjanjian itu hanya dapat diketahui melalui penyimpulan suatu tingkah  laku baik aktif atau tidak aktif, dari Negara atau subyek hokum internasional lainnya.
       3. Tahap Pembuatan Perjanjian Internasional :
                         Menurut Mochtar Kusumaatmaja ada  dua macam cara pembentukan perjanjian internasional :
       a. Perjanjian internasional yang dibentuk melalui 3  tahap yaitu (perundingan, penandatanganan, ratifikasi atau pengesahan), cara ini  dupakai apabila materi atau yang diperjanjikan itu dianggap sangat penting maka  perlu persetujuan DPR.
       b.   Perjanjian internasional yang dibentuk  melalui 2 tahap yaitu ( perundingan dan penandatanganan) dipakai untuk  perjanjian yang tidak begitu penting, penyelesaian cepat, berjangka pendek, seperti  Perjanjian perdagangan.
                         Menurut  Hukum Positif Indonesia, pada pasal 11 ayat 1 UUD 1945 dosebutkan bahwa Presiden dengan persetujuan DPR membuat perjanjian dengan Negara lain.   Dalam Undang-undang RI  No. 24 tahun 2000 ditegaskan bahwa pembuatan perjanjian internasional dilakukan melalui tahap ( penjajakan,  perundingan, perumusan naskah, penerimaan dan penandatanganan).
                         Menurut Konvensi Wina 1969  tentang Hukum Perjanjian Internasional disebutkan tahap pembuatan perjanjian  internasional dilakuakn melalui tahap:
       a. Perundingan (Negotiation), perundingan tahap pertama tentang objek tertentu, diwakili oleh kepla  negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri atau duta besar dengan  menunjukkan Surat Kuasa Penuh (full powers)
       b. Penandatanganan (Signature), biasanya dilakukan oleh menteri luar negeri atau kepala pemerintahan.   Tapi perjanjian belum dapat diberlakukan sebelum diratifikasi oleh masing-masing negara.
       c.  Pengesahan (Ratification),  Penandatanganan hanya bersifat sementara dan harus dikuatkan  dengan pengesahan atau penguatan yang disebut ratifikasi.  Ratifikasi  perjanjian internasional  dapat dibedakan sbb:
       1. Ratifikasi oleh badan eksekutif, biasanya  dilakukan oleh raja absolut dan pemerintahan otoriter.
       2.  Ratifikasi oleh badan Legislatif atau DPR,Parlemen tapi jarang digunakan.
       3.  Ratifikasi campuran antara DPR (legislatif) dengan Pemerintah (Eksekutif).
 JENIS PERJANJIAN INTERNASIONAL
- Bilateral  bersifat khusus (Treaty      Contract) karena hanya mengatur kepentingan ke dua negara, oleh  sebab itu      perjanjian bilateral bersifat ‘tertutup’ dalam arti tertutup  kemungkinan      bagi negara lain untuk ikut serta dalam perjanjian tersebut.
 Contohnya : Indonesia dengan RRC (1955) tentang Penyelesaian dwikewarganegaraan.  Indonesia dengan Thailand tentang garis batas laut Andaman sebelah utara selat Malaka 1071.  Indonesia dengan Malaysia tentang Ektradisi 1974.  Indonesia dengan Australia tentang Pertahanan dan Keamanan kedua negara 1995.
- Multilateral  yang disebut juga Law Making Treatis biasanya      mengatur hal yang berkaitan dengan kepentingan umum dan bersifat  terbuka      dala  arti tidak hanya mengatur      kepentingan negara yang mengadakan perjanjian itu tetapi juga  kepentingan      negara lain yang tidak turut serta dalam perjanjian itu (bukan  Peserta).      Contohnya :Konvensi Jenewa 1949 tentang perlindungan korban  perang.  Konvensi wina 1961 tentang Hubungan      Diplomatik.  Konvensi Hukum Laut      Internasiobnal 1982 tentang laut teritorial (200 mil), Zona  Bersebelahan      (24 mil), Zona Ekonomi Eksklusif (200 mil), Landas Benua (lebih 200  mil).
 ISTILAH-ISTILAH DALAM PERJANJIAN INTERNASIONAL :
 1. Traktat (treaty) perjanjian paling formal merupakan persetujuan dua negara atau lebih mencakup perjanjian bidang  politik dan ekonomi.
 2. Konvensi (Convention) persetujuan formal  bersifat multilateral yang tidak berurusan dengan kebijaksanaan tingkat tinggi (haigh  Plicy) dilegalisasi oleh wakil yang berkuasa penuh.
 3. Protokol (Protocol) persetujuan tidak resmi umumnya tidak dibuat oleh kepala negara yang mengatur masalah-masalah  tambahan seperti penafsiran klaususl-klausul tertentu ( Klausul = ketentuan  tambahan sebuah perjanjian).
 4. Persetujuan (Agreement) perjanjian bersifat  tekhnis atau administratif.  Tidak diratifikasi karena  sifatnya tidak seresmi atau seformal traktat atau konvensi.
 5. Perikatan ( Arrangement) adalah  istilah yang  digunakan untuk transaksi yang sifatnya sementara.  Tidak diratifikasi.
 6. Proses Verbal catatan atau ringkasan atau kesimpulan konferensi diplomatik, atau catatan suatu pemufakatan.  Tidak  diratifikasi.
 7. Piagam (Statute) yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan leh persetujuan internasional baik mengenai pekerjaan atau  kesatuan tertentu seperti pengawasan internasional yang mencakup tentang minyak, lapangan kerja.  Contoh  Piagam Kebebasan Transit.
 8. Deklarasi (declaration) yaiut perjanjianinternasinal yang berbentuk  traktat dan dokumen tidak resmi.  
 9. Modus Vivendi dokumen untuk mencatat  persetujuan  internasional bersifat sementara, sampai perjumpaan permanen, terinci dan sistimatis serta tidak memerlukan  ratifikasi.
 10.  Pertukaran Nota yaitu metode tidak resmi namun banyak digunakan.  Biasanya diulakukan oleh wakil-wakil militer dan negara dan bisa bersifat  multilateral dan melahirkan kewajiban bagi yang mengadakannya.
 11. Ketentuan Penutup (final Act) ringkasan hasil  konvensi yang menyebutkan negara peserta, nama utusan,masalah yang disetujui  konferensi dan tidak diratifikasi.
 12. Ketenrtuan Umum (General Act) traktat yang  bersifat resmi dan tidak resmi. 
 13. Charter adalah istilah dalam perjanjian  internasional untuk pendirian badan yang melakukan fungsi administratif.  Misalnya Atlantic Charter,  Magna Charter.
 14. Pakta (fact), menunjukkan suatu persetujuan yang lebih khusus dan membutuhkan ratifikasi.  Misalny Pakta Warsawa (mengenai Pertahanan ).
 15. Covenant yaitu anggaran dasar LBB (Liga  Bangsa-Bangsa).
 ORGANISASI INTERNASIONAL 
 A. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) United Nations
      Berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945 diprakarsai oleh 5 negara antara lain Amerika serikat,  Inggris, Rusia, Cina dan Prancis.  Kelima Negara tersebut sekarang  sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memegang hak Veto yaitu hak  untuk membatalkan atau memveto keputusan dewan keamanan PBB.  Bahasa persidangan PBB adalah bahasa Arab, Inggris, Prancis, mandarin. Rusia dan Spanyol. Dan Sekjen PBB sekarang adalah Ban Kimon  dari Korea Selatan.
      a. Tujuan PBB:
             1. Menjaga perdamaian dunia
             2. Mengembangkan persahabatan antar bangsa
 3. Memvantu masyarakat dunia lebih sejahtera, memberantas kemiskinan, buta  aksara,  penyakit menular, menghentikan pengrusakan lingkungan dan penghormatan HAM.
 4. Menjadi pusat bangsa –bangsa dalam pencapaian tujuan PBB diatas.
      b. Prinsip-Prinsip PBB:
             1. Negara anggota memiliki kedaulatan sederajat.
             2. Negara anggota mematuhi piagam PBB
             3. Negara-negara menyelesaikan perselisihan dengan cara damai
             4. Negara-negara menghindari penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan.
             5. Negara anggota membantu PBB
     c. Badan /Alat Perlengkapan PBB:
             1. Majelis Umum (General Asembly) :
 Angotanya semua Negara anggota PBB.  Fungsinya sebgai forum untuk membahas masalaha yang menjadi keprihatinan dunia.   Bersidang  setiap tahun.  Keputusannya tidak mengikat anggota PBB karena hanya bersifat rekomendasi namun berbobot karena  merupakan hasil pandangan mayoritas Negara di dunia.
             2. Dewan Keamanan PBB (Security Council) :
                         Adalah badan PBB yang fungsinya memelihara atau mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional.  Anggaotanya 15 negara yang terbagi menjadi 5 anggota tetap (Inggris, Prancis, Rusia, Cina, Amerika serikat) dan 10 negara anggota tidak  tetap yang dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan 2 tahun.  Dewan ini  memiliki hak Veto yaitu hak untuk memblokir atau menolak  keputusan Dewan walaupun ke 14 anggota dewan yang lain menyetujui keputusan yag  bersangkutan, namun bias dibatalkan oleh 1 negara dari anggota Dewan tersebut.
             3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council)  :
                         Anggotanya terdiri dari 54 negara dan setiap tahun dipilih 18 anggota baru oleh Majelis Umum PBB  untuk masa jabatan 3 tahun.  Fungsi dewan ini adalah bertanggug jawab atas kegiatan social  PBB.  Bersidang setiap tahun selama satu bulan.  Dewan ini merekomendasi kepada majelis umum yang berkaitan dengan pembanguna ekonomi, masalah lingkungan dan Hak Asasi Manusia.  Badan ini mengkoordinir badan-badan seperti WHO (World Health Organization) oeganisasi kesehatan Dunia, ILO  (International Labour Organization) organisasi Perburuhan Internasional, FAO (Food and Agriculture Organization) organiasai Pangan dan Pertanian,  UNESCO (United Nations educational Scintific and Cultural Organization) Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan  dan Kebudayaan.  UNICEF (United Nations Shildren’s Fund) Dana  Kanak-Kanak Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan bantuan untuk rencana-rencana kesejahteraan ibu dan anak di selurug Negara di dunia.
             4. Dewan Perwalian (Trusteeship Council) :
                         Dewan ini bertugas menyelenggarakan pemerintahan dan melakukan pengawasan terhadap  wilayah-wilayah yang masuk kategori trust territories (wilayah peerwalian).  Wilayah  perewalian adalah wilayah bekas jajahan yang ditempatkan dalam satu system perwalian sebagai satu cara  agar Negara-negara anggota bertanggung jawab atas wilayah tersebut (biasanya  Negara bekas penjajahnya) dan menngkatkan kemajuan wiulayah itu menuju  kemerdekaannya. Contoh Negara Togo dan Kamerun, kepulauan Solomon adalah bekas jajahan Jerman.  Kemudian Negara bekas jajahan Turki seperti Jordania dan Palestina.  Negara yang terakhir yang mencapai kemerdekaannya pada Bulan November 1994 adalah Palau. Pada bulan Desember menjadi anggota PBB.
                         Sistem perwalian itu di selenggarakan dalam rangka :
             1. Memelihara keamanan dan perdamaian internasional
             2. Memajukan politik, ekonomi, sosbud penduduk setempat.
             3. Mendorong peenghormatan HAM dan saling ketergantungan sesame bangsa,
             4. Menjamin penanganan masalah-masalh soaial dan ekonomi.
             5. Mahkamah Internasional (International Court of Justice)  :
                         Adalah badan pengadilan internasional resmi dan tetap yang bertugas untuk memeriksa dan memutus  perkara yang diajukan kepadanya.  Terdiri 15 hakim yang dipilih Majelis Umum berdasarkan kemampuan mereka dan  bermarkas di Den Haag Belanda.
                         Pihak yang dapat mengajukan perkara ke Mahkamah internasional :
             1. Semua Negara yang berada di bawah Statuta (wilayah Kerja) Mahkamah Internasional, Perkara apa saja.
             2. Negara lain yang bukan statute Mahkamah  Internasioanl dengan syarat yang telah ditetapkan.
             3. Dewan Keamanan PBB.
                         Mahkamah Internasional selain mengadili perkara dapat juga memberikan nasihat hokum  kepadamajelis Umum, Dewan keamanan atas permohonan badan tersebut dan badan PBB  lainnya.
             6. Sekretariat (Secretariat) :
                         Badan ini terdiri atas satu orang sekretaris Jenderal dan staf yang diperlukan.  Sekretaris  Jenderal diangkat  oleh Majelis Umum atas usul Dewan Keamanan PBB.  Sekjen sekarang Ban Kimon dari Korea selatan.
 Badan Khusus PBB (Specialized Agencies) :
 1. ILO (International Labour Organizatiaon) yaitu Organisai buruh internasional didirikan pada tanggal  11 April  1919 bermarkas di Jenewa, Swiss.  Bertujuan memelihara perdamaian abadi dengan memajukan keadilan ekonomi, social dan memperbaiki syarat perburuhan dan tingkat kehidupannya.
 2. FAO ( Food and agriculture Organization) yaitu organisasi bahan makanan dan pertanian PBB didirikan pada tanggal  16 Oktober 1945 bermarkas di Roma, Italia. Badan ini bertujuan meningkatkan perdamaian dan effisiensi produksi dan distribusi hasil makanan dan  pertanian, hutan, perbaiki hidup penduduk desa.
 3. UNESCO (United Nations educational Scintific and Cultural Organization) , yaitu Organisasi Pendidikan,  Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan yang didirikan pada tanggal 4 November 1946 bermarkas di Paris, Prancis.  Badan ini bertujuan member sumbangan kearah perdamaian dan keamanan dengan  memajukan kerjasama antar bangsa-bangsa melalui pendidikan, pengetahuan.
 4. WHO (World Health Organization) yaitu organisasi kesehatan Dunia yang didirikan pada tanggal 7 April 1948  bermarkas di Jenewa , Swiss, bertujuan mencapai tingkat kesehatan yang tertinggi bagi semua rakyat di dunia.
 5. IBRD ( International Bank of Reconstruction and development) yaitu bang pembangunan dan  perkembangan internasional yang didirikan pada tanggal 27 Desember 1945 bertyujuan  membantu pembangunan dan perkembangan daerah-daerah milik anggota PBB untuk  memudahkan penanaman modal untuk tujuan produktif.
 6. IMF (International Monetary Fund) yaitu dana moneter internasional didirikan pada tanggal 27 desember 1945 bermarkas di Washington, Amerika Serikat.  Bertujuan memajukan  kerjasama moneter internasional dan perluasan perdagangan internasional, stabilitas  pertukaran uang, membantu menetapkan system pembayaran multilateral terhadap  transaksi yang sedangberjalan.
 7. ICAO (International Civil Aviation Organization) yaitu organisasi penerbangan sipil internasional.
 8.  UPU (Universal Postal Union) yaitu persatuan pos sedunia.
 9. ITU (International Telecommunication union yaitu persatuan telekomunikasi internasional.
 10. ITO (International Trade Organization) yaitu organisasi perdagangan internasional dan peraetujuan mengenai bea   dan cukai dan perdagangan.
 11. WTO (Word Trade Organization) Organisasi perdagangan Dunia.(Bukan Badan PBB)
 B. ASEAN (Association of South East Asian Nations) Atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia  Tenggara:
                      ASEAN di bentuk berdasarkan deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 yang ditandatangani 5 tokoh ASEAN yaitu Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul  Razak (Malaysia), Thanat Khoman (Muangthai), Rajaratnam (Singapura) dan  Narciso R. Ramos (Filipina).  Sekarang jumlah anggotanya 10 negara yaitu ditambah dengan Brunai Darussalam, Vietnam,  laos, Mnyanmar, dan Kamboja.
                      Disamping itu ada Forum Regional ASEAN (FRA) sejak rahun 1994, yaitu forum dialog  tentang isu-isu keamanan di wilayah Asia Pasifik.  Terdiri 23 negara yaitu 10 negara ASEAN, Papua Nugini sebagai Peninjau dan 12 negara patner yaitu Kanada, Asustralia, India, Jepang, Selandia  Baru Korea Selatan, Korea Utara, Federasi Rusia, RRC, Amerika Serikat,   Mngolia dan Uni Eropa.
 A. Tujuan ASEAN :
       1. Memepercepat peetumbuhan ekonomi, soaial dan budaya dfi kawasan asia  tenggara.
       2. Meningkatkan perdamaian dan stabiloitas regional dan saling mengjhormati.
       3. Meningkatkan kerjasama dalam masalah yang menyangkut kepentingan  beresama bidang ekonomi, soaial budaya, tekhnik, pengetahuan dan administrasi.
       4. Salng memberi bantuan dalam bentuk saran latihan dan penelitian.
       5. Bekerjasama dalam dalam penggunaan pertanian dan industry, perbaikan  tarap hidup rakyat.
       6. Membina kerjasama dengan organisasi dunia lainnya.
 B. Struktur ASEAN :
             Menurut KTT ASEAN di BALI 1976 strukturnya sbb :
       1. ASEAN Summit, yaitu pertemuan para kepala pemerintahan se ASEAN.  Konferensi Tingkat Tinggi ini merupakan lembaga pembuat keputusan tertinggi dalam ASEAN.  Didahului dengan pertemuan para menteri ekonomi dan menteri luar negeri ASEAN.
       2. ASEAN Miniterial Meeting (AMM), yaitu siding para menteri luar negeri ASEAN yang merumuskan garis kebijakan  dan koordinasi kegiatan ASEAN.
       3. ASEAN Economic Ministers (AEM) adalah siding para menteri ekonomi untuk meneruskan kebijakan yang telah dirumuskan.  Sidang ini 2 kali setahun.
       4. ASEAN Finance Meeting (AFMM) adalah siding para menteri keuangan ASEAN merumuska kebijakan ASEAN di bidang keuangan.
       5. Other ASEAN Ministerial Meeting (OAMM) yaitu siding para menteri non ekonomi merumuskan kebojakan selain  ekonomi seperti pendidikan, keshatan penerangan, sosbud, teknologi, ilmu  pengetahuan, perburuhan.
       6. ASEAN Standing Committee (ASC) komisi tetap ASEAN dipimpin oleh menteri luar negeri dari Negara yang mendapat  giliran manjadi Ketua yaitu tuan rumah dari siding tahunan para menteri luar  negeri ASEAN.
       7. ASEAN Secretariat yaitu sekretaris ASEAN  yang berfungsi untuk memprakarsai, member nasehat dan pertimbangan dan mengkoordinasikan dan melaksanakan jkegiatan-kegiatan ASEAN.
 Mamfaat Kerja sama dan Perjanjian Internasional bagi Indonesia  :
 A. Mamfaat keraja sama Internasional:
       1. Dewan Keamanan PBB menghentikan Agresi Militer Belanda I atas usul India dan Australia.
       2. Perundingan Indonesia Belanda melalui Jasa baik KTN (komisi Tiga Negara)  untuk menghentikan pendudukan belanda di Indonesia.
       3. PBB mengeluarkan resolusi untuk menghentikan Agresi Militer belanda IIyang  berisi : - Hentikan saling menyerang
                   - Membebaskan segala tawanan
                   - Berunding atas dasar Perjanjian Lingarjati dan renville
                   - Pemerintaha RI dikembalikan ke Yogyakarta.
       4. Pengembalian Irian barat oleh PBB dari tangan belanda ke RI tahun 1962
       5. Pengakuan kedaulatan RI oleh belanda melalui KMB tanggal 27 Desember 1949.
 B. Mamfaat Perjanjian Internasional :
       1. Diterimanya konsep Negara kepulauan (archipelagic state) Wawasan Nusantara.
       2. Penentuan Batas Wilayah laut RI melalui Konvensi Hukum Laut Inmternasional tahun 1982, yaitu :
             a. Batas wilayah 12 mil laut territorial Negara pantai  dan Negara kepulauan.
             b. batas 200 mil laut ZEE (Zona Ekonimi Eksklusif).
             c., pengakuan hak Negara tak berpantai utk ikut memamfaatkan sumber daya alam dan kekayaan lautan.
 C. Secara regional perjanjian batas laut dengan Negara tetangga sbb:
             a. Indonesia – Malaysia : lndas kontinen selat malaka daan lau natuna.
             b. Indonesia- Thailand : Landas kontinen selat malaka danm laut Andaman.
             c. Indonesia – Australia : Laut arafuru dan utara irian jaya dengan papua nugini
             d. Indonesia- Singapura :garis batas laut territorial.
             e. Indonesia – India : Lands kontinen laut Andaman.
       Berdasarkan pengakuan tersebut maka luas wilayah Indonesia menjadi sekitar 8.4 juta km persegi  :
 1. daratan/Kepulauan              : 2.027.087 km
 2. Laut territorial                     : 3.166.163 km
 3. Landas Kontinen                : 800.000 km
 4. ZEE                                     : 2.500.000 km
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar