Cari Blog Ini

Kamis, 20 Juni 2013

Yunani Kuno


Kallimarmaron NW.JPG
Cavalcade west frieze Parthenon BM.jpg
Porch of Maidens.jpg
Delphi Composite.jpg
Calyx-krater Louvre CA929.jpg
Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung semenanjung Balkan ini, tercipta dan berkembang berbagai hal penting, misalnya demokrasi, alfabet, filsafat, teater, dan ilmu pasti.
Yunani kuno berlangsung dari periode Arkhaik, pada abad 8-6 SM, hingga tahun 146 SM ketika Romawi menaklukan Yunani setelah Pertempuran Korinthos. Pusat dari periode ini disebut Yunani Klasik, yang berlangsung dari abad 5-4 SM, dan diawali oleh keberhasilan Yunani, dengan dipimpin oleh kota Athena, dalam memukul mundur serangan dari Persia. Zaman Emas Athena berakhir setelah Sparta mampu mengalahkan Athena dalam Perang Peloloponnesos. Perang Peloponnesos (431-404 SM) antara Sparta dan Athena, beserta sekutu masing-masing, amat sangat melemahkan kekuatan kolektif Yunani, dan pada 336 SM, hampir semua negara-kota di Yunani berada di bawah kekuasaan Makedonia. Itu adalah untuk pertama kalinya Yunani menjadi satu unit politik. Aleksander III (kelak dikenal sebagai Aleksander Agung), raja Makedonia berikutnya, mewarisi Yunani dari ayahnya, Phillip. Dengan pasukan dari Yunani, Aleksander berhasil menaklukan sebagian besar wilayah yang sudah dikenal oleh orang Yunani. Bersama penaklukannya, dia juga menyebarluaskan budaya Yunani (Hellenisme, atau ελληνισμος) ke Mesir, Persia, dan bahkan India. Setelah kematian Aleksander Agung, kekaisarannya terpecah menjadi empat, dan salah satunya adalah Yunani, yang bertahan sampai 168 SM, ketika akhirnya Makedonia ditaklukan oleh Romawi. Keseluruhan Yunani sendiri benar-benar dikuasai oleh Romawi pada 146 SM.
Pada Periode Klasik, budaya Yunani berkembang pesat, dan tersebar ke penjuru Laut Mediterania melalui Kekaisaran Athena, selain juga oleh para pedagang, imigran, dan penakluk dari Yunani. Yunani Klasik sangat berpengaruh terhadap Kekaisaran Romawi, yang pada gilirannya menyebarluaskannya ke seluruh penjuru Mediterania dan Eropa di bawah kekuasaan Romawi. Karena alasan inilah, Yunani Klasik dianggap sebagai pondasi bagi peradaban Barat.

Yunani Kuno/Filsafat/Aristoteles

Ayah Aristoteles adalah Nikomakhos, seorang tabib yang tinggal di dekat Makedonia, di Yunani utara. Jadi tak seperti Sokrates dan Plato, Aristoteles tidak berasal dari Athena. Dia juga tak berasal dari keluarga kaya seperti halnya Plato, meskipun ayahnya juga bukanlah orang miskin.
Semasa muda, sekitar tahun 350 SM, Aristoteles belajar di Akademi Plato. Plato sendiri saat itu sydah sangat tua. Aristoteles belajar dengan baik di Akademi, namun dia tidak pernah menjadi salah satu pemimpinnya, dan ketika Plato meninggal, para peimpinnya memilih orang lain alih-alih Aristoteles untuk memimpin Akademi. Kemungkinan Aristoteles merasa kesal akibat tak terpilih.
Tidak lama setelah itu, Aristoteles meninggalkan Athena dan pergi ke Makedonia dan menjadi tutor bagi pangeran muda Aleksander, yang kelak akan menjadi Aleksander Agung. Sejauh yang diketahui, Aleksander tidak terlalu tertarik pada pembelajaran dengan Aristoteles, namun mereka tetap berkawan baik. Setelah Aleksander tumbuh dewasa dan menjadi raja, Aristoteles kembali ke Athena dan membuka sekolahnya sendiri di sana, yang dsiebut Lykeum, yang menjadi saingan Akademi Plato. Kedua sekolah itu sukses selama ratusan tahun.
Aristoteles lebih tertarik kepada ilmu pengetahuan daripada Sokrates ataupun Plato, mungkin karena ayahnya adalah seorang tabib. Dia ingin menggunakan metode logika Plato untuk mengetahui bagaimana dunia berjalan; oleh karena itu Aristoteles dianggap sebagai bapak metode ilmiah. Aristoteles secara khusus tertarik pada biologi, dalam pengelompokkan tanaman dan hewan dengan cara yang masuk akal. Ini memang ciri khas kebudayaan Yunani, yang selalu ingin mengubah ketidakteraturan menjadi keberaturan, menerapkan keberaturan buatan manusia ke dalam dunia alami yang kacau.
Ketika Aleksander menjelajahi Asia Barat, dia dan para pembawa pesannya mengambil tanaman-tanaman aneh untuk dipelajari oleh Aristoteles. Aristoteles juga berusaha membuat keberaturan dalam pemerintahan. Dia menciptakan sistem klasifikasi monarki, oligarki, tirani, demokrasi dan republik, yang masih dipakai hingga sekarang.
Ketika Aleksander meninggal pada tahun 323 SM, terjadi pemberontakan terhadap Makedonia di Athena. Orang Athena menuduh Aristoteles memihak Makedoni (kemungkina nmemang benar adanya; dia jelas, seperti halnya Plato, bukanlah seorang demokrat). Dia dengan cepat meninggalkan Athena dan menghabiskan sisa hidupnya di daerah Yunani utara lagi, di tempat kelahirannya.