Telah  dikatakan sebelumnya bahwa suatu benda tegar dapat mengalami gerak  translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan  gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai  suatu titik yang yang disebut titik berat.
Mari  kita tinjau suatu benda tegar, misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian  kita lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara  aeksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti  membentuk suatu lintasan dari gerak translasi yang sedang dijalani  dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini memang  berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Dan, secara  keseluruhan benda bergerak dalam lintasan parabola. Lintasan ini  merupakan lintasan dari posisi titik berat benda tersebut.
Demikian  halnya seorang peloncat indah yang sedang terjun ke kolam renang. Dia  melakukan gerak berputar saat terjun. sebagaimana tongkat pada contoh di  atas, peloncat indah itu juga menjalani gerak parabola yang bisa  dilihat dari lintasan titik beratnya. Perhatikan gambar berikut ini.
Cara  untuk mengetahui letak titik berat suatu benda tegar akan menjadi mudah  untuk benda-benda yang memiliki simetri tertentu, misalnya segitiga,  kubus, balok, bujur sangkar, bola dan lain-lain. Yaitu d sama dengan  letak sumbu simetrinya. Hal ini jelas terlihat pada contoh diatas bahwa  letak titik berat sama dengan sumbu rotasi yang tidak lain adalah sumbu  simetrinya.



 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar