Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit
Posted February 17, 2009 by KiddinG in Chemistry. 4 Comments
1. LARUTAN
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau sama. Jika anda   melarutkan 2 sendok makan gula putih (pasir) ke dalam segelas air, maka   Anda telah mendapatkan larutan gula. Terdapat 2 larutan yaitu; larutan   Elektrolit dan Larutan Non-Elektrolit.
1.1 Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit.   Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam  air  terurai membentuk ion-ionnya. Zat elektrolit yang terurai sempurna  di  dalam air disebut Elektrolit Kuat dan larutan yang dibentuknya  disebut  Larutan Elektrolit Kuat. Zat elektrolit yang hanya terurai  sebagian  membentuk ion-ionnya di dalam air disebut Elektrolit Lemah dan  larutan  yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Lemah.
1.2 Larutan Non-Elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non   elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat   yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai   dalam bentuk molekuler.
1.3 Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
Larutan elektolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari  sifatnya yaitu penghantaran Listrik.
a). Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August   Arrhenius(1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan   bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel   berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total   larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus   sama dengan muatan negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang   bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif   disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat   menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen.   Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain
Contoh larutan elektrolit lemah :CH3COOH, Al(OH)3 dan Na2CO3
b). Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang   tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion ( tidak   terionisasi ). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak   bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat   menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang   tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui   eksperimen.
Contoh larutan non elektrolit : Larutan Gula (C12H22O11), Etanol  (C2H5OH), Urea (CO(NH)2), Glukosa (C6H12O6), dan lain-lain
1.4 Kekuatan Elektrolit
Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut  derajat ionisasi (α)
Keterangan :
Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan  terurai menjadi ion.
Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang  terurai menjadi ion.
Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai  menjadi ion.
Elektrolit kuat : α = 1(terionisasi sempurna)
Elektrolit lemah : 0 < α < 1 (terionisasi sebagian)
Non Elektrolit : α = 0 (tidak terionisasi)
1.5 Reaksi Ionisasi Elektrolit Kuat
Larutan yang dapat memberikan lampu terang, gelembung gasnya banyak,   maka laurtan ini merupakan elektrolit kuat. Umumnya elektrolit kuat   adalah larutan garam. Dalam proses ionisasinya, elektrolit kuat   menghasilkan banyak ion maka  = 1 (terurai senyawa), pada persamaan   reaksi ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke   kanan.
Perlu diketahui pula elektrolit kuat ada beberapa dari asam dan basa.
Contoh :
NaCl (aq)
KI (aq)
Ca(NO3)2(g) Na+(aq) + Cl-(aq)
K+(aq) + I-(aq)
Ca2+(aq) + NO3-(aq)
Di bawah ini diberikan kation dan anion yang dapat membentuk elektrolit  kuat.
Kation : Na+, L+, K+, Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, NH4+
Anion : Cl-, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4-, HSO4-, CO32-, HCO32-
Cobalah Anda buatkan 5 macam garam lengkap dengan reaksi ionisasinya   sesuai dengan kation dan anion pembentuknya seperti di bawah ini.
No. Kation dan Anion Rumus Senyawa Reaksi Kimia
1.
2.
3.
4.
5.
Mg2+Br-
Na+SO42-
Ca2+ClO4-
Ba2+NO32-
NH4+Cl-
Jawaban :
Mg2+
Br-
MgBr2
Mg2+ + 2Br-
Na+
SO42-
Na2SO4
2Na+ + SO42-
Ca2+
ClO4-
Ca(ClO4)4
Ca2+ + 2ClO4-
Ba2+
NO32-
Ba(NO3)2
Ba2+ + 2NO3-
NH4+
Cl-
NH4Cl
NH4+ + Cl-
1.6 Reaksi Ionisasi Elektrolit Lemah
Larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi   masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya maka larutan ini   merupakan elekrtolit lemah. Daya hantarnya buruh dan memiliki á (derajat   ionisasi) kecil, karena sedikit larutan yang terurai (terionisasi).   Makin sedikit yang terionisasi, makin lemah elektrolit tersebut. Dalam   persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua   arah (bolak-balik) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak   sempurna)
Contoh:
CH3COOH(aq)
NH4OH(g) CH3COO-(aq) + H+(aq)
NH4+(aq) + OH-(aq)
Di bawah ini diberikan beberapa larutaan elektrolit lemah, tuliskanlah  reaksi ionisasinya.
a. H2S(aq)
b. H3PO4 (aq)
c. HF(g) d. HCOOH(aq)
e. HCN(aq)
Jawaban :
a. H2S(aq)
b. H3PO4 (aq)
c. HF(g)
d. HCOOH(aq)
e. HCN(aq) 2H+(aq) + S2-(aq)
3H+(aq) + PO43-(aq)
H+(aq) + F-(aq)
H+(aq) + HCOO+(aq)
H+(aq) + CN-(aq)
2. Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia   mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap   bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di   Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut   Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam   partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion   (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama   dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan   netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
” Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung   ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan   arus listrik melalui larutan”.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan  elektrolit.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya  gelembung gas dalam larutan.
Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation   dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday,   diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit   akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas   ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion   negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi   elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Larutan elektrolit terdiri dari larutan elektrolit kuat contohnya HCl,   H2SO4, dan larutan elektrolit lemah contohnya CH3COOH, NH3, H2S.
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang   mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai   ikatan kovalen polar)
Zat elektrolit yang terurai dalam air menjadi ion-ion :
HaCl (s) Na+ (aq) + Cl- (aq)
HCl (g) H+ (aq) + Cl- (aq)
H2SO4 (aq) 2H+ (aq) + SO4 2- (aq)
HaOH (s) Na+ (aq) + OH- (aq)
CH3COOH (l) CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Zat non elektrolit yang tidak terurai menjadi ion-ion, tapi tetap berupa  molekul
C2H5OH (l) C2H5OH (aq)
CO(NH2)2 (s) CO(NH2)2 (aq)
Reaksi peruraian disebut elektrolisis
Reaksi reduksi : pada katode, electron ditangkap oleh ion
Reaksi oksidasi : pada anode, ion akan melepaskan electron
Berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen
Reaksi oksidasi : reaksi pengikatan oksigen
Contoh : C6H1206 CO2 + 6H2O
3S + 2KClO3 2KCl + 3SO2
Reaksi Reduksi :Reaksi pelepasan oksigen
Contoh : Fe2O3 + 3CO 2Fe2 + 3CO2
CuO + H2 Cu + H2O
3. Hubungan Keelektrolitan dengan ikatan kimia
3.1 Senyawa Ion
Sebagai contoh dari kegiatan percobaan yang tergolong larutan elektrolit  yang berikatan ion adalah garam dapur.
Dapatkah Anda membedakan daya hantar listrik untuk garam pada saat  kristal, lelehan dan larutan?
Cobalah perhatikan uraian berikut.
NaCl adalah senyawa ion, jika dalam keadaan kristal sudah sebagai   ion-ion, tetapi ion-ion itu terikat satu sama lain dengan rapat dan   kuat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi dalam keadaan kristal   (padatan) senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi jika   garam yang berikatan ion tersebut dalam keadaan lelehan atau larutan,   maka ion-ionnya akan bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan   listrik.
Pada saat senyawa NaCl dilarutkan dalam air, ion-ion yang tersusun rapat   dan terikat akan tertarik oleh molekul-molekul air dan air akan   menyusup di sela-sela butir-butir ion tersebut (proses hidasi) yang   akhirnya akan terlepas satu sama lain dan bergerak bebas dalam larutan.
Yang termasuk ke dalam senyawa ion adalah senyawa basa dan garam.
NaCl (s) + air Na+ (aq) + Cl-(aq)
Gambar 5. Proses pelarutan padatan kristal
3.2 Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen terbagi menjadi senyawa kovalen non polar misalnya : F2,   Cl2, Br2, I2, CH4 dan kovalen polar misalnya : HCl, HBr, HI, NH3.
Dari hasil percobaan, hanya senyawa yang berikatan kovalen polarlah yang   dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimanakah hal ini dapat   dijelaskan?
Kalau kita perhatikan, bahwa HCl merupakan senyawa kovalen di atom   bersifat polar, pasangan elektron ikatan tertarik ke atom Cl yang lebih   elektro negatif dibanding dengan atom H. Sehingga pada HCl, atom H  lebih  positif dan atom Cl lebih negatif.
Struktur lewis:
Reaksi ionisasi nya adalah sebagai berikut : HCL(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Jadi walaupun molekul HCl bukan senyawa ion, jika dilarutkan ke dalam   air maka larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena menghasilkan   ion-ion yang bergerak bebas.
HCl(g) + H2O(l)
HCl(g)
HCl(g) H3O+(aq) + Cl-(aq)
H3O+ + Cl-(g)
H+(aq) + Cl-(aq)
Apakah HCl dalam keadaan murni dapat menghantarkan arus listrik? Karena   HCl dalam keadaan murni berupa molekul-molekul tidak mengandung  ion-ion,  maka cairan HCl murni tidak dapat menghantarkan arus listrik.
4. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu larutan akan   dapat menghantarkan listrik apabila lrutan tersebut memiliki ion-ion   yang bergerak bebas, tapi apabila ion-ion berbentuk rapat dan kuat,   sehingga tidak dapat bergerak bebas maka larutan tersebut tidak dapat   menghantarkan listrik.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar